Selasa, 15 Oktober 2024

MATERI AJAR INFORMATIKA FASE E

 ELEMEN : LITERASI DIGITAL

MATERI :  EKOSISTEM PERIKSA FAKTA

TUJUAN PEMBELAJARAN : 

  • Memahami ekosistem periksa fakta dalam memilah fakta dan hoaks.
  • Mampu mengidentifikasi fakta dari berbagai sumber informasi.
  • Menggunakan alat dan teknik untuk melakukan pemeriksaan fakta.





  • Link Video Materi

    1Pengertian Ekosistem Periksa Fakta

        Ekosistem periksa fakta adalah jaringan berbagai organisasi, platform, dan individu yang bekerja sama untuk memverifikasi kebenaran informasi dan mengatasi penyebaran informasi palsu (hoaks), tidak akurat, atau menyesatkan. Tujuan dari ekosistem periksa fakta adalah untuk membantu masyarakat mengakses informasi yang akurat dan dapat dipercaya serta mendorong literasi media yang lebih baik.

    Ekosistem periksa fakta membantu meminimalkan penyebaran informasi palsu yang dapat merugikan masyarakat. Namun, penting bagi individu untuk tetap kritis terhadap informasi yang mereka konsumsi dan mengembangkan keterampilan evaluasi yang kuat.

    2. komponen utama dalam ekosistem periksa fakta

    A.  Organisasi Periksa Fakta
    Organisasi-organisasi periksa fakta adalah elemen inti dalam ekosistem ini. Mereka terdiri dari tim ahli yang secara aktif menyelidiki dan memverifikasi klaim, berita, dan informasi yang beredar di media sosial, berita, dan platform online lainnya. Contoh organisasi periksa fakta termasuk Mafindo, IFCN (sebagai organisasi internasional), Snopes, PolitiFact, FactCheck.org, dan sebagainya.Dari contoh organisasi tersebut telah memiliki aplikasi-aplikasi untuk cek fakta seperti Mafindo memiliki Turnbackhoax dan Kalimasada dan memiliki juga platform kolaborasi cekfakta.com.International Fact-Checking Network (IFCN) adalah jaringan global dari organisasi jurnalis yang berfokus pada memeriksa fakta dan mengecek kebenaran informasi di media massa dan platform daring. Beberapa organisasi yang masuk di dalamnya antara lain Mafindo, Liputan6.com, maupun Tempo.co.

    B. Platform Media Sosial dan Teknologi
    Beberapa platform media sosial telah bekerja sama dengan organisasi periksa fakta untuk menandai atau mengurangi penyebaran informasi palsu. Mereka menggunakan algoritma dan alat untuk mengidentifikasi konten yang dapat merugikan dan mengarahkan pengguna ke informasi yang diverifikasi.

    C. Jaringan Kolaboratif
    Banyak organisasi periksa fakta bekerja dalam jaringan kolaboratif yang memungkinkan mereka berbagi informasi, metode, dan hasil penelitian mereka. Ini membantu meningkatkan efisiensi dalam memeriksa  fakta  yang  kompleks  dan  menyebar  dengan  cepat.
    Organisasi periksa fakta biasanya menerbitkan metode dan proses kerja mereka, memungkinkan masyarakat untuk memahami bagaimana mereka mencapai kesimpulan verifikasi. Ini juga memastikan transparansi dalam proses.

    D. Pendidikan dan Literasi Media
    Upaya pendidikan dan literasi media membantu masyarakat memahami cara mengevaluasi informasi secara kritis, mengidentifikasi sumber yang dapat diandalkan, dan memahami tanda-tanda informasi palsu.

    E. Komunitas dan Individu
    Individu dan komunitas juga berperan dalam ekosistem periksa fakta dengan berbagi informasi yang diverifikasi dan memperingatkan orang lain tentang informasi palsu. Mereka dapat menggunakan keterampilan membaca lateral untuk memilah informasi yang dapat dipercaya. 

    F. Pelaporan dan Penghapusan Konten Palsu

    Pengguna juga dapat berkontribusi dengan melaporkan konten palsu atau meragukan kepada platform media sosial atau organisasi periksa fakta. Platform-platform ini dapat menghapus atau  menandai  konten  tersebut  jika  dianggap  tidak  akurat.

    G. Dukungan dari Institusi dan Pemerintah

    Beberapa institusi dan pemerintah mendukung upaya periksa fakta dengan menyediakan dana, sumber daya, atau dukungan hukum untuk organisasi- organisasi periksa fakta.

    H. Transparansi dan Metodologi 

    Organisasi periksa fakta biasanya menerbitkan metode dan proses kerja mereka, memungkinkan masyarakat untuk memahami bagaimana mereka mencapai kesimpulan verifikasi. Ini juga memastikan transparansi dalam proses

    3. Alur Ekosistem Periksa Fakta

  • Produksi Informasi: Informasi diproduksi oleh berbagai sumber (media, individu).
  • Distribusi Informasi: Informasi menyebar melalui platform seperti media sosial, website, dll.
  • Verifikasi Fakta: Organisasi periksa fakta memverifikasi kebenaran informasi tersebut.
  • Pengguna Akhir: Pengguna belajar memilah informasi yang benar dan hoaks.
  • 4.  Cara Mengidentifikasi Fakta dari berbagai Sumber Informasi 

    1. Produksi Informasi: Informasi diproduksi oleh berbagai sumber (media, individu).
    2. Distribusi Informasi: Informasi menyebar melalui platform seperti media sosial, website, dll.
    3. Verifikasi Fakta: Organisasi periksa fakta memverifikasi kebenaran informasi tersebut.
    4. Pengguna Akhir: Pengguna belajar memilah informasi yang benar dan hoaks

    5.  Langkah Memilah Fakta dan Bukan Fakta 

      1. - Periksa siapa penulis atau sumber informasi.
      2. - Apakah informasi tersebut sesuai dengan bukti lain yang sudah diketahui?
      3. - Hindari judul yang bersifat sensasional atau berlebihan

    6.  Penggunaan Alat dan Teknik Pemeriksaan Fakta

    • Alat Pencarian Gambar Terbalik - Gunakan Google Image Reverse atau TinEye untuk memeriksa keaslian gambar.
    • Fact-Checking Website** - Situs seperti Snopes, Cek Fakta Tempo, atau FactCheck.org untuk memverifikasi berita.
    • Cross-Referencing** - Bandingkan informasi dengan berbagai sumber terpercaya.
    • Alat Analisis Data** - Gunakan Google Trends atau CrowdTangle untuk melihat bagaimana informasi tersebar.

    7.  Tantangan dalam Pemeriksaan Fakta

    • Misleading information atau informasi menyesatkan.
    • Deepfake dan teknologi manipulasi informasi.
    • Informasi setengah benar (misinformation) dan disinformasi


    Materi ini digunakan untuk  referensi Bahan belajar Mata Pelajaran Informatika 

    Materi ini di salin dari : Koalisi Cek Fakta

    Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Aliansi Jurnalis Independen (AJI),

    Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI)



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar